Sabtu, 30 April 2011

Kasih Tuhan di Hari Paskah



 *Kasih yang terindah, hati yang mulia, hanya kutemukan di dalamMu, Yesusku... Pujian dari hatiku, selalu dis’tiap waktuku, tiada pernah berubah, kasihMu…
Reff :: Karya terbesar, dalam hidupku, pengorbananMu, yang s’lamatkanku… Engkaulah harta, yang tak ternilai, yang kumiliki dan kuhargai… Yesus Engkau, kukagumi…
          
         Aku Nanno Yuusake. Aku keturunan Jepang. Aku mempunyai 2 talenta dari Tuhan. Menyanyi dan main gitar. Seperti yang kalian lihat, aku baru saja diminta oleh sebuah gereja untuk menyanyikan sebuah lagu dalam acara Jumat Agung. Aku memilih lagu “Karya Terbesar”. Selesai aku bernyanyi, seperti biasa tepuk tangan membahana mengelilingiku. Aku kembali ke tempat dudukku dan mendengarkan Firman Tuhan.
Sesampainya di rumah, aku langsung masuk ke kamar Mamaku.
“Hai, Mam, apa kabar? Bagaimana penyakitnya? Sudah sembuhkah?” tanyaku.
“Uhuk, uhuk… Nanno, tolong Mama ambilkan minum. Uhuk, uhuk… Panggil Papamu dan adikmu, Miiko. Kita mezbah keluarga yuk!”
“Beres, Mam…,” aku keluar kamar dan mengambil minum untuk Mama. Lalu aku kembali ke kamar bersama Papa dan Miiko. Kami mengadakan mezbah keluarga dan doa bersama untuk kesembuhan penyakit Mamaku, TBC. Setelah itu, kami bersama-sama kontrol ke dokter Mamaku. Dokter menyarankan agar Mama dibawa ke rumah sakit untuk perawatan rawat inap.
Hari Paskah, sepulang dari gereja, aku langsung ke rumah sakit bersama Papa dan Miiko.
“Nanno, Miiko, uhuk, Mama sudah nggak kuat. Papa, tolong urus anak-anak, uhuk, uhuk. Untuk Nanno dan Miiko, belajarlah yang rajin, uhuk, uhuk……,” setelah menyampaikan pesan terakhir, Mama menghembuskan nafas yang terakhir. Aku menangis sambil menggumamkan lagi lagu “Karya Terbesar”. Aku terus berdoa agar Tuhan mengembalikan Mamaku dan memanggilnya setelah aku lebih dewasa. Miiko yang memang lebih tabah daripada aku, langsung memanggil dokter.
“Nanno, sayangKu. Aku bangkit di hari ketiga ini dan mau membangkitkan Mamamu juga sekarang ini. Tapi, dengan satu syarat, Nak. Bahagiakanlah Mamamu ini. Selama hidup, Mamamu stress dengan kelakuanmu dan Miiko. Kalian sering bertengkar dan tidak seperti kakak adik yang seharusnya. Berjanjilah kau akan berdamai dengan Miiko. Maka, Aku akan membangkitkannya,” dalam pergumulanku, aku mendengar suara Tuhan. Aku langsung berjanji akan membahagiakan Mama dan berdamai dengan Miiko.
Dokter yang dipanggil Miiko melepas semua alat bantu Mama karena Mama sudah meninggal. Pada saat dokter melepas oksigen Mama, terdengarlah suara Mama.
“Nanno, Miiko, jangan bertengkar lagi, ya! Mama telah kembali, sayang,” aku langsung bersujud pada Tuhan dan berterimakasih.
“Iya anakKu, sekarang bahagiakanlah Mamamu. Maka kamu sekeluarga akan beroleh umur panjang.”
Dokter yang semula bukan umat Kristiani, langsung mengucapkan :
“Wonderful !! It’s a miracle. Hossana !!”
Aku menyanyikan lagu “Karya Terbesar” lagi untuk Tuhan. Ya, semua karya Tuhan sangat besar. Tiada yang mustahil bagiNya. KasihNya begitu besar. Di hari kebangkitannya, Ia juga mau membangkitkan Mamaku. Aku berjanji akan membahagiakan Mama dan berdamai dengan Miiko. Papa yang jarang sekali ke gereja, juga berjanji akan rajin ke gereja setiap Minggu.

** Karya terbesar, dalam hidupku, pengorbananMu, yang s’lamatkanku…
      Engkaulah harta, yang tak ternilai, yang kumiliki dan kuhargai…
      Yesus Engkau, kukagumi…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar