Senin, 02 Mei 2011

DO THE BEST !!


Hi all, good morning. I’m Marsha Jocelyn Annette, just call me Marsha. I come from Aussie,” aku memperkenalkan diri di depan sambil sedikit malu-malu. Berpasang-pasang mata memandangku dengan penasaran. Huh, habisnya aku telat masuk sekolah sih. Papa tuh! Pindah kok kelas 8. Napa nggak kelas 7 aja coba? Kan aku udah punya temen. Kalo sekarang, temen-temen udah pada nge-blok atau nge-geng sendiri-sendiri. Sepi deh.
Thank you Marsha, now, please sit with Nikita and we will study Mathematics, about Algebra. Algebra is bla… bla… bla…,” Ms. Melissa mulai mengoceh soal ajabar dalam Bahasa Inggris. Memang kelasku ini adalah kelas B-8, artinya Billingual 8. Tentu saja murid-murid yang pintar berbahasa Inggris yang dapat masuk ke sini. Tapi, terkadang banyak yang berbicara dengan temannya mengunakan Bahasa Indonesia terutama di saat istirahat.
Kring… Istirahat !!
“Nikki, gue pinjem penggaris lo !!” kata seorang anak yang duduknya tak jauh dari Nikita.
“Nih, ambil aja,” kata Nikita sedikit ketus.
“Eh, Nikki, aku boleh kenalan nggak ??” tanyaku pelan pada Nikita.
“Enak aja lo !! Nikka, Nikki, emang elo pantes panggil gue Nikki ?? Ngaca donk !! Elo bukan sapa-sapa gue !! Hanya sahabat gue yang boleh manggil gue Nikki tau. Elo sii, cukup panggil aja Nikita kenapa ?? Nggak bisa ?? Harus Nikki emang ??” tanya Nikita ketus.
“Maaf, maaf. Gini aja deh, aku boleh jadi sahabatmu nggak Nikita ??” tanyaku polos.
“Hahaha…, ngimpi kali yee !! Jadi sahabat gue tuh harus pinter, gaul, ‘n pastinya tajir, donk !!” terang Nikita kasar. “Elo mah, kampungan. Masuk sini aja pasti cuma untung doank. Udah lah, capek gue. Gen, Katt, ikut gue ke kantin yuk !!”
Aku terheran-heran. Awal mula aku masuk ke sini aja udah disambut dengan tidak baik. Gimana mau menghadapi hari-hari ke depan ?? Aku jadi malas mencari teman di sini. Lebih baik menyendiri aja and ngelakuin hobi aku, nggambar. Aku nggak suka sekolah ini. Inggris tuh orangnya sombong-sombong.

        “Eh, ikut ekskul apa, lo ??” tanya Nikita ketika dibagi lembar ekskul.
“Mmm…, aku ikut…, ikut…,” belum saja aku selesai, lagi-lagi sudah diputus oleh Jennifer yang langsung nggabung di mejaku dan Nikita.
“Belagu lo !! Ngomong yang jelas donk !!” sambar Jennifer.
“Gagap sii lo, makanya, latihan ngomong !!” tambah Kathryn.
“Eh, lo berdua diem dulu. Gue tanya ke Marsha ‘n lo nggak boleh asal nyeplos gitu. Would you want to choose Marsha ?? Tell me please,” pinta Nikita sambil memasang wajah yang innocent. Ih, jijay !!
Modeling and Designer. How about you all ??” tanyaku.
“HAH ?? ELO IKUT MODELING ?? YANG BENER AJA DEH !! NGGAK SALAH ??” jerit Nikita, Jennifer, dan Kathryn.
No, I choose the true, my friends. Because I want to be a Model and a Designer, so I must choose this. It’s nice,” jawabku santai, aku ke depan dan menyusun jadwal ekskulku pada Ms. Melissa.
“Gue tantangin lo, Sha. Denger baik-baik !! Bulan depan akan ada lomba “Design and Wear Your Winter Mode”. Elo harus ikut dan taruhan, gue mesti menang,” kata Nikita. Nikita emang terkenal sebagai seorang model yang top di Love England JHS.
Okee, Nik. Wish me luck,” balasku tenang.

30 Februari 2010…
 
“ DESIGN AND WEAR YOUR WINTER MODE ”

Spanduk besar itu terpanjang di atas sebuah gedung besar, tempat diadakannya Lomba “Design and Wear Your Winter Mode”.
“Heh, awas lo ya !! Kalo gue yang menang, gue bisa apain lo terserah gue, demikian pula sebaliknya. Inget itu, dan bersiaplah !!” Nikita memberi peringatan kepadaku diikuti oleh anggukan kepala Jennifer dan Kathryn.
“Okee, Nik, aku terima tantanganmu. Bersiaplah pula,” balasku datar.
Attention !! The competition will start in a moment,” teriak seorang MC dengan mikrofonnya.
Number one, Mirelle Gerald with her Nice Dress,” seorang gadis muncul dengan pakaian indahnya dan berjalan bak model di atas panggung.
Number seven, Nikita Kathrol with her Beautiful and Colorful Dress,” Nikita melangkah keluar panggung. Ih, gayanya mempesona, tapi terlalu berlebihan. Dag-dig-dug. Aku nomer 8, sebentar lagi. Semoga nomer ini benar-benar menjadi nomer keberuntunganku.
Number eight, Marsha Annette with her Casual T-shirt and Jeans,” sambil dag-dig-dug, aku maju ke depan dengan pede.
The last one, number fifteen, Rebecca Johnson with her Bright Candle Dress,” MC itu mengakhiri tugasnya.

2 jam kemudian, pengumuman lomba pun diberitahukan.
We have only one winner in this competition. And she can be a Teen Magazine Model in one year, she has two ticket, so she can invite her friends. She get one hundred dollar and she have two ticket to go to the France,” seorang juri di atas panggung telah mengumumkan hadiah bagi seorang pemenang.
And this is, our conclusion…,” I hope I win….
The winner is…,” Please me !!
“MARSHA ANNETTE !!” Hah ?? Ada yang sebut namaku ??
Aku menang ??
Please go forward for get the gift, Marsha,” Hah ?? Mimpikah ini ?? Aku benar-benar menang ?? HOREE !!
Aku maju ke depan dan menerima hadiah. Para juri menanyakan padaku, mengapa memilih pakaian casual, bukan gaun-gaun seperti peserta lainnya. Haha. Alasanku adalah supaya tampil beda dan nyaman. Hehe. Eh, aku melihat muka kusut Nikita. Hihi.
“Hi, Nik,” sapaku setelah turun panggung dan sebelum dikerumuni para wartawan.
“Udah lah. Elo boleh hancurkan gue, elo boleh jitak gue, elo boleh cincang gue sekalian kalo lo mau. Gue kalah ‘n gue ngaku kalo lo lebih hebat dari gue. Ngapain diem ?? Tonjok gue !!” perintah Nikita.
“Bukan, bukan, Nik. Jangan salah paham donk !! Aku dapet 2 tiket ke Paris dan boleh menawarkan kepada seorang peserta model lain yang kalah untuk ikut be a Teen Magazine Model. Nah, aku mau tawarin kamu. Mau ??” tanyaku.
“Hah ?? Yang bener kamu ?? Jadi, kamu nggak akan tonjokin aku kan ?? Marsha, you are the best. You are so kind with me. You can call me Nikki and you can be my best friend. Our best friend. Yes, Gen, Katt ??
Of course. Why not ??” jawab Jennifer dan Kathryn bersamaan.
Thank’s friends. Look !! Many journalist in here,” tunjukku pada para wartawan.

           “Hey, Marsha, apa yang kau lakukan dengan 2 tiket bonus ke Paris dan 2 tiket be a Teen Magazine Model ?? Kau berikan pada siapa ??” tanya seorang wartawan.
           Of course for Nikki, Nikita Kathrol,” jawabku.
           Why Nikki ??” tanya wartawan lain.
           “Karena Nikki yang mengajarkan padaku suatu hal baru. Jangan meremehkan orang lain.”











_The End_
~ GBU ~






Tidak ada komentar:

Posting Komentar